Pages

December 3, 2010

kepincut NBL

Kira-kira dua minggu lalu, pas malam minggunya, gue berlima sama Diyang, Astri, Dilla, dan Au makan di Hanamasa. Keputusan yang cukup mahal (dan bikin nangis kalo liat dompet), tapi berhubung gue udah hampir 2 tahun ga makan disitu (terakhir makan pun ditraktir :p) dan kebetulan gue sama Dilla memang besoknya ada keperluan di Bandung, jadi berangkatlah gue bareng Dilla, Astri, Au dari Jatinangor.

Nah, singkat cerita kita berlima (tambah Diyang yang memang rumahnya di Bandung nyusul) akhirnya ngumpul di Hanamasa Dago sekitar magrib menuju isya. Kira-kira jam setengah 8an ato lebih, masuklah segerombolan pria berperawakan tinggi ke restoran ini. Tadinya gue pikir mereka semacam keluarga besar dengan gen tinggi yang sedang kumpul-kumpul di malam minggu, tapi jumlah mereka banyak banget dan setelah diperhatikan mukanya ga mirip satu sama lain. Dan ternyata, telisik punya telisik, mereka ini pemain NBL (National Basketball League) yang kebetulan seri 2 nya sedang digelar di GOR C-tra Arena, Bandung.

Bisa diduga, kami (terutama saya) yang memang jarang liat orang tinggi ini jadi super-excited ngeliat makhluk-makhluk gagah perkasa tersebut (pemain NBL). Lebih tepatnya kampungan, hahaha. Mereka memang mengundang perhatian sih. Nggak tiap hari kan kita ketemu sekitar 20an pria yang tingginya melebihi rata-rata masyarakat. Yang paling tinggi dari mereka, dan paling mencolok, adalah seorang pemain berjaket Dallas biru yang gue yakin tingginya lebih dari 2 meter (dan setelah gue search ternyata dia memang pemain tertinggi di NBL Indonesia, Max Yanto, 216 cm). Sampai pulang dari Hanamasa pun, kita masih aktif mencari-cari informasi tentang pemain-pemain ini, hahaha niat banget. 

Hasil pencarian di dunia maya membuahkan lumayan banyak hasil, yang lumayan membuka mata gue tentang basket (selama ini gue lebih banyak mengamati sepakbola). Yang pasti, basket Indonesia ternyata seru! :) Kemana aja gue selama ini? Hehe. Sedihnya, gue pun makin menyadari bahwa apresiasi Indonesia terhadap bidang olahraga memang masih sangat kurang. Bahkan salah satu stasiun TV yang menyiarkan salah satu pertandingan live NBL  meng-cut bagian overtime-nya, salah satu hal yang mencerminkan ke-greedy-an bisnis media elektronika. Oh ya, gue juga dibuat tersentuh dengan kisah hidup Denny Sumargo, pemain Garuda Flexi Bandung yang sangat inspiratif. This one is definitely well-recommended.

Ah, sekarang gue jadi pengen banget ngikutin NBL. Padahal gue bukan penggemar basket, tapi entah kenapa kepincut seketika sama pemain-pemain ini. Sayang banget seri 2 udah abis, padahal gue belom sempet nonton live di GOR C-tra :(

Anyway, ini blog basket yang bagus banget, sebenarnya lebih banyak membahas Garuda Bandung, tapi cukup banyak tulisan tentang pandangan terhadap basket Indonesia. http://mainbasket.wordpress.com

No comments:

Post a Comment