Pages

December 12, 2010

saat marah, (selain istigfar) saya mengingat ini

"Seburuk-buruknya orang pasti punya sisi baik juga. Kalo ngga, ngga bakal ada yang mau berteman sama dia"

Kalimat ini diucapkan sama seorang sahabat gue pas SMP. Gue inget persis cara pengucapannya, kapan, dan mengapa dia mengucapkannya. Sampai sekarang gue udah kuliah pun, kalimat sederhana tapi sarat makna ini tetap gue jadikan salah satu pegangan hidup. And it helps, a lot! Thanks, my dear Audrey :)

"Jangan pernah men-judge seseorang cuma berdasarkan satu peristiwa"
Yang ini diucapkan sama temen kuliah gue, Au. Setuju banget. Kadang saking keselnya sama seseorang, kita lupa bahwa si orang ini mungkin sedang dipengaruhi faktor lain (contoh: nilainya jelek, berantem sama keluarga, pacar, atau hal lain yang bikin gampang naik darah). Kadang saking marahnya, kita jadi menutup hati terhadap orang tersebut, dan berpikir apa yang dia lakukan selalu jelek di mata kita. Dengan bersikap cupet, besar kemungkinan kita bakal kehilangan banyak pelajaran berharga yang bisa digali dari orang tersebut. Kesel boleh, tapi jangan lama-lama hehe. Saat kita marah selama 1 menit, maka kita telah melewatkan 60 detik kegembiraan yang tidak bisa didapat kembali (ini kalimat siapa sih pinjem ya haha).

"Masih banyak hal-hal lebih berharga yang bisa dilakukan dibanding ngambek"
Ini kalimat gue hahaha. Mungkin karena gue memang nggak suka dan nggak bisa marah lama-lama ya. Instead of ngambek, rasanya lebih nyaman kalo berlapang dada atau protes sekalian biar jelas dimana masalahnya. Saat perang dingin dengan seseorang, kita akan kehilangan banyak momen berharga yang mungkin bisa didapat dengan orang tersebut. Life's too short for that.

"Mulai dari nol lagi ya"

Yang ini rasanya paling sering gue denger diucapkan sama petugas pom bensin, hahaha. Agak sulit, karena nggak semudah itu melupakan kesalahan seseorang, apalagi sampe nol. Tapi kalau kita berhasil mengaplikasikannya, wiiih, damainya hati ini :)

No comments:

Post a Comment